Sunday 5 August 2018

Kompilasi Diari si Editor



Seperti biasanya, kepala bagian datang dengan wajah suram. Bukan hal baru, sepertinya dia gagal lagi mendapatkan apa yang dia cari. Sudah seminggu ini dia mencoba untuk selamat dari pemecatan. Dengan cara membujuk penulis misteri kami untuk kembali mengisi rubrik misteri yang sudah kosong lama.
Sudah satu tahun semenjak penulis kisah misteri kami tidak menghasilkan apapun kisah bagus. Jadi, kepala bagian harus turun tangan untuk mengajaknya berkarya lagi. Apalagi, beberapa waktu lalu dia berkoar memiliki sebuah kisah yang bagus, berdasarkan kisah nyata. Semua embel-embel kisah nyata ini sangat menarik akhir-akhir ini
Sebenarnya ada yang aneh. Setau saya si penulis ini orang yang pendiam. Tapi kok kesannya banyak bicara ya didepan kepala bagian. Apa karena kepala bagian ini menakutkan ya. Atau suka mengancam. Iya sih, tanggung jawabnya bebsar ke jajaran direksi. Apalagi penulis kisah misteri kami saat ini belum bisa menghasilkan karya yang bombastis seperti masa kejayaan bagian kami tiga tahun lalu.
Semenjak si penulis kisah misteri yang lama keluar tahun lalu, penjualan majalah kami menurun drastis. Penulis yang baru juga tidak terlalu mendukung penjualan majalah ini. Sebenarnya dia yang paling tertekan. Sering kali diancam pecat oleh kepala bagian. Bahkan dia pernah sekali mengatakan akan melakukan apapun supaya mendapatkan ide untuk menulis kisah yang bombastis. Oh iya, penulis baru ini rekomendasi dari penulis lama. Katanya sih, kenalan penulis lama.
***

Kantor heboh hari ini. Ada kasus pembunuhan. Saya dengar ulang ternyata melibatkan divisi kami. Tidak tanggung-tanggung, si kepala bagian dituduh membunuh mantan penulis misteri kami kemarin malam. Dia ditemukan tewas keracunan makanan di apartemennya. Tidak ada barang yang hilang kecuali satu halaman diarinya.
Diari itu ditemukan didekat mayat korban terbuka dan sobek. Oh iya, saya pernah dengar kalau korban senang menulis ide cerita misteri didalam diarinya. Kata polisi juga, isi diarinya semua sama dengan kisah yang pernah diterbitkan di majalah kami dalam jangka empat tahun terakhir.
Balik ke kepala bagian. Kepala bagian dituduh karena hanya dia saja yang dalam satu minggu terakhir bolak-balik apartemen korban. Apalagi, katanya, tepat kemarin malam, mereka berdua pergi makan malam. Yah, mungkin sambil membicarakan kisah yang sedang digarap korban.

***

Sudah tiga hari sejak kasus pembunuhan itu terjadi. Kantor tidak bisa bekerja seperti sedia kala. Padahal edisi spesial sepuluh tahun harus sudah mulai dipersiapkan. Si kepala bagian harus bolak-balik ke kantor polisi untuk memberikan keterangan. Duh, si penulis misteri juga tidak masuk sejak kasus itu terjadi.

 ***
Aneh... baru saja datang, sekejap polisi masuk menggeledah mejaku. Baru saja saya membaca ada email dengan subjek “kak..” dari strangeststrongest@gmail.com. Belum sempat dibuka, polisi sudah menyita laptopku dan menggeretku ke kantor polisi.

Kelihatannya sih, ada sesuatu dengan email itu.

Sesampainya di kantor polisi, saya ditempatkan dalam satu ruangan. Ternyata didalam ruangan itu ada kepala bagian dan penulis misteri kami... hmm... ternyata kami adalah tiga orang yang dianggap menjadi saksi dan dianggap memiliki bukti kematian si korban

 ***

off Record

 ***


Sudah selesai. Sudah selesai. Kasus sudah ditutup. Majalah edisi spesial juga sudah terbit. Untung semuanya terpecahkan tepat waktu. Semua terungkap... bahkan kasus ini yang mengisi spot kisah misteri edisi ini.